Minggu, 19 Mei 2013

ASKEP BEAUTIFUL OF MIND

ANALISA FILM BEAUTIFULL MIND

I. Pendahuluan
Manusia tidak pernah luput dari masalah kehidupan. Seringkali kita menjumpai banyak masalah yang harus di hadapi, dan masalah tersebut biasanya berasal dari faktor internal maupun ekternal. Tidak semua individu yang terpapar dengan masalah-masalah ini mempunyai mekanisme koping yang baik, tetapi setiap individu mempunyai cara sendiri dalam menghadapi masalah. Ada individu yang apabila di hadapkan pada suatu masalah dan tidak memiliki koping yang baik maka dapat mengakibatkan gangguan jiwa.
Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan di seluruh dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa semakin modern dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula stresor psikososialnya,yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh sakit karena tidak mampu mengatasinya. Skizofrenia merupakan gangguan fungsi otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari,2003).
Menurut Hawari (2007), bahwa jumlah penderita schizophrenia di Indonesia adalah tiga sampai lima per 1000 penduduk Indonesia dan diperkirakan satu sampai dua persen penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa akan terkena penyakit ini. Bahkan sekitar sepertiga dari sekitar satu sampai dua juta yang terjangkit penyakit skizofrenia ini atau sekitar 700 ribu hingga 1,4 juta jiwa kini sedang mengidap skizofrenia. Perkiraan angka ini disampaikan Dr LS Chandra, SpKJ dari Sanatorium Dharmawangsa Jakarta Selatan. Mayoritas penderita berada di kota besar, ini terkait dengan tingginya stres yang muncul di daerah perkotaan.
Skizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala. Gejala-gejalanya dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an. Gejala skizofrenia di bagi menjadi tiga kategori yaitu gejala positif yang terdiri dari Delusi atau waham (keyakinan yang tidak masuk akal), halusinasi terdiri dari halusinasi mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada, dan pikiran paranoid atau kecurigaan yang berlebihan. Gejala negatife terdiri dari Motivasi rendah (low motivation) yaitu penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan, menarik diri dari masyarakat dimana pasien kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa dirinya tidak disukai oleh orng disekitarnya, kurangnya perawatan diri serta. Gejala kognitif yaitu pasien mengalami masalah dengan perhatian dan ingatan, tidak dapat berkosentrasi, dan lambat dalam berpikir. Menurut Harnawati (2008), bahwa klien atau pasien dengan diagnosa schizophrenia 70% mengalami harga diri rendah dan halusinasi,sedangkan 30% mengalami kerusakan komunikasi verbal.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengidentifikasi masalah dengan cara melakukan pengkajian pada pasien yang menderita skizofrenia pada film beautifull mind, membuat pohon masalah dan dari hasil pengkajian yang dilakukan kemudian menegakan diagnosa keperawaatan, perencanaan, tindakan atau intervensi dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang dilakukan.
II. Asuhan keperawatan klien dengan skizofrenia
Pengelompokan data pada pengakajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki klien (Stuart dan Sunden, 1998). Dari data yang dikumpulkan, perawat langsung merumuskan masalah keperawatan pada setiap kelompok data yang terkumpul. Umumnya sejumlah masalah klien saling berhubungan dan dapat digambarkan sebagai pohon masalah. Agar penentuan pohon masalah dapat di pahami dengan jelas, penting untuk diperhatikan yang terdapat pada pohon masalah yaitu Penyebab (kausa), masalah utama (core problem) dan akibat (effect). Masalah utama adalah prioritas masalah klien dari beberapa masalah yang dimiliki oleh klien. Biasanya masalah utama berkaitan erat dengan alasan masuk atau keluhan utama. Penyebab adalah salah satu dari beberapa masalah klien yang menyebabkan masalah utama. Akibat adalah salah satu dari beberapa masalah klien yang merupakan akibat dari masalah utama. Pohon masalah dapat membantu perawat dalam menegakan diagnosa keperawatan dan memudahkan perawat dalam membuat asuhan keperawatan kepada pasien.
Film Beautiful Mind menggambarkan kisah perjuangan seorang ahli matematik genius yang bernama John Forbes Nash, yang berhasil menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari teori ekonomi kontemporer. Ciri-ciri kepribadian Jhon yang di gambarkan pada film ini adalah tak simpatik, agak apatis, pemalu dan rendah diri. Dimulai tahun 1947 ketika dia bersekolah di perguruan tinggi Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. John Nash tidak biasa berinteraksi sosial seperti orang - orang pada umumnya, dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit teman dan ia di rendahkan.
John Nash merupakan mahasiswa yang unik, ia tidak menyukai perkuliahan dan suka membolos, karena menurutnya berkuliah hanya membuang waktu saja dan mengekang kreativitas seseorang, dan hanya membuat otak menjadi tumpul. Nash lebih suka belajar secara otodidak , memahami dan memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya sendiri yang sangat kreatif, ia lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinil untuk meraih gelar doktornya. Akhirnya dia berhasil diterima di pusat penelitian yang sangat terkenal yaitu, Wheeler Defense Lab di MIT. Nash ternyata mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa dimana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan. Sebenarnya penyakitnya tersebut sudah dideritanya sejak dia berada di Princeton, namun semakin parah ketika ia mengajar di MIT. Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher dan ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi dan akhirnya ia lupa dengan dunia nyata. Nash menganggap bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting yaitu sebagi pemecah kode rahasia terbaik dan menjadi mata- mata atau agen rahasia.
Nash berhalusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman(teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) melihat dan Marcee (keponakan Charles Herman). Nash berkomunikasi dengan tokoh-tokoh khayalannya seolah mereka benar-benar nyata. Ia bahkan meyakini dirinya terlibat dalam sebuah konspirasi militer tingkat tinggi. Selain itu juga laboratorium rahasia, serta nomer kode yang dipasang padatangannya atau implant code yang menyebabkan ia melukai dirinya karena ingin melihat kode tersebut.
Penyakitnya semakin parah ketika Nash menikah dengan istrinya Alicia Larde. Nash merasa bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya karena pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari terlihat aneh dan takut dan ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, ia di tangkap oleh Dr Rosen yang adalah seorang ahli jiwa untuk di bawa ke rumah sakit jiwa.

Dalam film tersebut John Nash dibawa ke rumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy) atau terapi kejang listrik 5 kali seminggu selama 10 minggu. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di rumah dengan Obat Psikoterapetik. Nash juga mendapat terapi kognitif dari isterinya. Dari data-data yang di dapatkan di atas, perawat dapat membuat pohon masalah. Pohon masalah yang pertama adalah

Resiko menederai diri, orang lain dan lingkungan

PPS: Halusinasi

Isolasi sosial
Harga diri rendah kronis


Koping individu kurang tidak efektif koping keluarga tidak efektif

Dari pohon masalah di atas, masalah keperawatannya adalah isolasi sosial. Data subjektifnya adalah Nash mengatakan bahwa dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya. Data objektifnya adalah Nash tidak memiliki banyak teman, ia lebih meluangkan waktunya di luar kelas dan belajar secara otodidak, memahami dan memecahkan suatu masalah melalui pemikirnnya sendiri karena menurutnya kuliah hanya membuang waktu dan mengekang kreativitas seseorang, dan hanya membuat otak menjadi tumpul. Nash tidak berani menatap lawan bicarannya serta selalu menunduk pada saat berbicara serta kurangnya komunikasi verbal dengan teman kuliahnya. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah isolasi sosial. Dalam melakukan rencana keperawaatan, ada tujuan umum yang harus ditetapkan yaitu membina hubungan saling percaya dengan klien, menyadari penyebab isolasi sosial dan klien dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang berinteraksi dengan orang lain. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membina hubungan saling percaya dengan klien yaitu mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien, memperkenalkan nama dan nama panggilan yang perawat sukai kemudian menanyakan nama dan nama panggilan klien, menanyakan perasaan dan keluhaan klien saat ini, membuat kontrak dengan pasien mengenai kegiatan yang akan dilakukan bersama klien, berapa lama waktunya serta dimana tempatnya.Tindakan keperawatan yang dilakukaan agar klien menyadari penyebab isolasi sosial yaitu menanyakan siapa saja orang yang tinggal serumah dengan klien, menanyakan kepada klien siapa orang yang dekat dengannya dan siapa orang yang tidak dekat dengannya serta apa penyebabnya. Tindakan keperawatan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain yaitu menanyakan kepada klien tentang penyebab klien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain, menjelaskan kepada klien tentang keutungan bergaul dan memiliki banyak teman serta kerugian tidak memiiki teman. Tahap yang terakhir dari proses keperawatan yaitu evaluasi. Evaluasi subjektifnya adalah klien mengatakan bahwa berinteraksi dengan orang lain sangat penting. Evaluasi objektifnya adalah klien dapat melakukan interaksi sosial dengan orang-orang disekitar lingkungan yaitu tukang sampah.
Pohon masalah yang kedua yaitu:

efek Resiko tingi perilaku kekerasan

Masalah utama Perubahan persepssi sensori: halusinasi

Penyebab Isolasi sosial

Harga diri rendah
Berdasarkan pohon masalah ini,masalah utama yang muncul adalah perubahan persepsi sensori: halusinasi. Data subjektif yang mendukung adalah Nash mengalami ketakutan pada sesuatu hal yang tidak jelas, ia merasa bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya karena pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari terlihat aneh dan takut ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard. Data objektifnya adalah Nash berhalusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman(teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) melihat dan Marcee (keponakan Charles Herman). Nash berkomunikasi dengan tokoh-tokoh khayalannya seolah mereka benar-benar nyata dan akhirnya ia membuat laboratorium rahasia, serta ia berhalusinasi adanya nomor kode yang dipasang pada tangannya atau implant code. Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas, diagnosa keperawatan yang ditegakan adalah perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan. Langkah selanjutnya adalah rencana tindakan keperawatan untuk klien, terdiri dari beberapa tujuan yaitu klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya, klien dapat mengontrol halusinasinya, dan klien mengikuti program pengobatan secara optimal serta rencana tindakan keperawatan untuk keluarga klien. Rencana tindakan keperawatan untuk keluarga klien bertujuan agar keluarga dapat merawat klien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk klien. Tindakan keperawatan yang dilakukan agar klien dapat mengenali halusinasinya adalah melakukan diskusi dengan klien terkait dengan isi halusinasinya, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi dan perasaan klien saat halusinasi muncul misalnya pada saat sendiri. Tindakan keperawatan yang di lakukan agar klien dapat mengontrol halusinasinya adalah perawat mengajarkan kepada klien menghardik halusinasinya, meningkatkan frekuensi bercakap-cakap dengan orang lain. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk keluarga adalah memberikan pendidikan kesehatan meliputi penjelasan kepada keluarga tentang masalah yang dialami klien dan pentingnya peran keluarga untuk mendukung klien, dan memberikan akifitas kepada klien. Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi subjektif yang di dapat adalah klien dapat mengenali isi halusinasinya dimana ia mengatakan bahwa ini tidak benar karena Marcee (keponakannya Charles Herman) masih tetap kecil seperti yang dulu. Evaluasi objektifnya adalah pasien dapat mampu menghardik halusinasinya ini di tunjukan ketika teman halusinasinya muncul, Nash mengusir mereka dan menyuruhnya pergi serta terapi kognitigf dari keluarga dapat membuat klien mengenali dunia khayalan serta dunia nyata secara bertahap.

Pohon masalah yang ketiga adalah:

efek Resiko tinggi perilaku kekeraasan

Masalah utama Perubahan sensori : waham

Penyebab Isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah kronis
Berdasarkan pohon masalah di atas, masalah keperawatan utama yang muncul adalah perubahan sensori : waham. Data subjektif yang mendukung keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan menjadi orang penting karena ia menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik serta menjadi mata -mata atau agen rahasia. Data objektifnya Nash yakin bahwa ia adalah pemecah kode rahasia terbaiki dan itu tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, diagnosa keperawatannya adalah perubahan sensori : waham kebesaran. Langkah selanjutnya adalah membuat rencana tindakan keperawatan kepada klien dengan tujuan agar klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap, klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Adapun rencana tindakan keperawatan untuk keluarga yang bertujuan agar keluarga mampu mengidentifikasi waham klien dan tindakan yang di lakukan adalah mendiskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien. Tindakan keperawatan kepada klien adalah membina hubungan saling percaya agar klien merasa nyaman saat berinteraksi misalnya mengucapkan salam terapeutik, berjabat tangan,dan menjelaskan tujuan interaksi. Tindakan selanjutnya adalah tidak mendukung dan membantah pada saat klien terus-menerus membicarakan wahamnya, memberikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai realita, berbicara dengan klien dalam konteks realita. Tindakan keperawtan yang di lakukan untuk keluarga adalah mendiskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien. Hasil evaluasi yang di dapat adalah karena pasien mampu mengenali dan menghardik halusinasinya maka secara tidak langsung, klien dapat mengenali bahwa waham yang ia miliki tidak sesuai dengan dunia nyata.
Ada beberapa tindakan kolaboratif antara perawat dan dokter yang di lakukan adalah melakukaan terapi kejang listrik 5 kali seminggu selama 10 minggu, kolaborasi dalam pemberian obat psikoterapik untuk menghilangkan halusinasinya serta di lakukan cognitive therapy yaitu terapi yang di lakukan oleh istrinya yang bertujuan untuk memperkenalkan Nash tentang dunia nyata dan dunia khayalan, istrinya memberikan dukungan sosial, rasa empati, penerimaan, mendorong untuk mulai berinteraksi sosial (dengan tukang sampah), dan dorongan untuk tidak berputus asa dan terus berusaha.
III. Kesimpulan
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa yang menjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi karena pengaruh koping individu yang tidak efektif ketika dihadapkan pada suatu masalah. Pasien yang menderita penyakit ini adalah pasien yang tinggal di kota besar. Gejala yang biasanya dditimbulkan adalah gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Berdasarkan penelitian bahwa bahwa klien atau pasien dengan diagnosa skizofrenia 70% mengalami harga diri rendah dan halusinasi,sedangkan 30% mengalami kerusakan komunikasi verbal. Berdasarkan hasil analisa film beautifull mind, hasil pengkajian yang di dapat kemudian di buat pohon masalah dan ada tiga masalah keperawatan utama yang muncul yaitu isolasi sosial, perubahan persepsi sensori: halusinasi penglihatan dan perubahan sensori : waham kebesaran. Dari masalah keperawatan yang muncul, kita harus mengelompokan data subjektif dan objektif untuk menegakan diagnosa keperawatan. Dari ketiga masalah ini, kemudian di buat rencana tindakan untuk klien dan keluarga, implementasi dan evaluasi atau hasil akhir. Berdasarkan rencana dan tindakan keperawatan yang telah di lakukan, evaluasi yang di dapat adalah klien dapat melakukan interaksi sosial yang di tandai dengan berbicara dengan tukang sampah, klien dapat mengenali, mengontrol dan menghardik halusinasinya dank arena klien telah mampu mengenali halusinasinya maka dengan sendirinya klien menyadari dan mengenali bahwa ia adalah pemecah kode rahasia terbaik dan menjadi agen rahasia itu tidak benar karna tidak sesuai dengan dunia nyata. Ada pun beberapi terapi yang digunakan untuk mengontrol halusinasinya yaitu terapi kejang listrik, terapi obat dan terapi kognitif dari ang istri serta dukungan dari keluarga yang membuat Nash berjuang melawan penyakitnya.

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, G, W., Sundeen, S,J., (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan), Edisi 3. JAKARTA : EGC
Frish & Frish, (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd ed). New york: Thomson Delmar Learning.
Fitria, N, (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S-1 Keperawataan. JAKARTA : Salemba Medika.
Purwanto, A.(2008) Asuhan Keperawatan pada sdr.D dengan Perubahan Persepsi-Sensori: Halusinasi di Bangsal Abimayu RSJD Surakarta. Retrived October 22, 2010 from
http://etd.eprints.ums.ac.id/4929/1/F100050253.PDF
Yumizone, (2009) Skizofrenia. Retrived October 23,2010 from http://yumizone.wordpress.com/2009/01/10/skizofrenia/
Kaskusnews, (2010) Zchizoprenia, Penyakit yang Mengerikan. Retrived October 25, 2010 from
http://kaskusnews.us/2010/05/28/schizophrenia-penyakit-yang-mengerikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar